Unduh platform Jejak Mufassir sekarang juga!

Akses berbagai fitur lengkap jadi lebih mudah Unduh Platform Jejak Mufassir

Objek Ilmu Dakwah dan Hubungan Ilmu Dakwah dengan Ilmu Lain

Objek Ilmu Dakwah dan Hubungan Ilmu Dakwah dengan Ilmu Lain

Apa objek ilmu dakwah? Bagaimana hubungan ilmu dakwah dengan ilmu lain? Temukan jawaban Anda melalui artikel ini. Kami akan memaparkan terkait penjelasan ilmu dakwah dari aspek objeknya serta hubungan ilmu dakwah dengan ilmu lainnya. Tentu artikel ini sangat cocok dibaca untuk Anda yang baru mengenal ilmu dakwah.

Objek Ilmu Dakwah dan Hubungan Ilmu Dakwah dengan Ilmu Lain
Objek Ilmu Dakwah dan Hubungan Ilmu Dakwah dengan Ilmu Lain


A. Objek Ilmu Dakwah

Ciri khusus untuk mengetahui ilmu yang satu dengan yang lain adalah terletak pada objeknya terutama objek formalnya. Adapun objek penelaahan ilmu dakwah adalah memiliki objek-objek material dan objek formal. 

Objek material ilmu dakwah sebagaimana ilmu-ilmu sejenis lainnya adalah tentang tingkah laku manusia. Sedangkan objek formalnya adalah “Usaha manusia untuk menyeru/mengajak manusia lain dengan ajaran Islam agar menerima, meyakini, dan mengamalkan ajaran Islam bahkan memperjuangkannya”. Dengan demikian, maka yang menjadi objek telaahan ilmu dakwah adalah manusia dengan segala sikap tingkah lakunya yang berkaitan dengan aktivitas dakwah. (Amin, 2009: 29)

Lingkup objek pengembangan ilmu dakwah menurut Amrullah Ahmad dapat dibedakan kajiannya menjadi obyek material dan obyek formalnya. Obyek material ilmu dakwah adalah semua aspek ajaran Islam yang terdapat dalam al-Qur’an dan as-Sunnah, sejarah dan peradaban Islam. Obyek material ini termanifesti dalam disiplin-disiplin ilmu keislaman lainnya yang kemudian berfungsi sebagai ilmu bantu bagi ilmu dakwah. 

Sedangkan obyek formal ilmu dakwah adalah mengkaji salah satu sisi dari obyek material tersebut, yakni kegiatan mengajak umat manusia supaya masuk ke jalan Allah (sistem Islam) dalam semua segi kehidupan. (Riyadi, 2012: 46)

B. Hubungan Ilmu Dakwah dengan Ilmu Lain

Ada dua paradigma yang mempengaruhi arah perkembangan ilmu dakwah. 
Dua paradigma tersebut adalah:
a.   Bila ilmu dakwah hanya diletakkan pada kelompok paradigma logis normatif, maka ilmu dakwah harus dikembangkan sejalan dengan perkembangan ilmu-ilmu tradisional Islam. Karena ilmu dakwah ditarik dari Alquran, maka ilmu tafsir menjadi sangat erat kaitannya. 

Karena ditarik dari hadits maka ilmu hadit menjadi sangat relevan. Dan karena sekali-kali menyangkut hukum Islam, ilmu fiqh (berikut ushul fiqh) menjadi penting. Jika demikian halnya, maka ilmu dakwah paling ketinggalan dibandingkan dengan ilmu fiqh, ilmu tafsir misalnya. (Riyadi, 2012: 33)

b.   Bila ilmu dakwah mau dikaji secara empiris, maka ilmu dakwah harus diletakkan dalam kelompok ilmu-ilmu perilaku (Behavior Science) atau ilmu-ilmu sosial (Social Science). 

Ilmu dakwah dapat menjadi “crossroad” dari berbagai disiplin. Walaupun begitu, ilmu dakwah paling erat kaitannya dengan ilmu komunikasi (yang juga cross road). (Riyadi, 2012: 33)

Sumber Referensi

Amin, S. M. (2009). Ilmu Dakwah. Jakarta: Amzah.
Riyadi, A. (2012). Dakwah dan Epistimologi dalam Khazanah Filsafat Islam. Jurnal At-Taqaddum: Dakwah Dan Epistimologi Dalam Khazanah Filsafat Islam, 4(1).






Informasi Pembelian
Objek Ilmu Dakwah dan Hubungan Ilmu Dakwah dengan Ilmu Lain
Ongkos Kirim: Rp -
Total Pembayaran: Rp -
Potongan Harga: Rp -

Objek Ilmu Dakwah dan Hubungan Ilmu Dakwah dengan Ilmu Lain
Objek Ilmu Dakwah dan Hubungan Ilmu Dakwah dengan Ilmu Lain

Harga : *Belum termasuk Ongkos kirim
Metode Pembayaran :
Pesan via whatsapp Pesan via Email

Posting Komentar

Cara bicara menunjukkan kepribadian, berkomentarlah dengan baik dan sopan.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.