Siapa Wali Nikah Nabi Adam?
Tulisan ini secara khusus menjawab kegelisahan kita sebagai hamba Allah yang bertanya-tanya
siapa sebenarnya wali nikah Nabi Adam? Dalam akidah Ahlussunnah wal Jama’ah, diyakini bahwa manusia pertama yang diciptakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah Nabi Adam ‘alaihissalam.
 |
| Siapakah Wali Nikah Nabi Adam? Kisah Pernikahan Pertama dalam Sejarah Manusia |
Ia bukan hasil evolusi sebagaimana teori Darwin, melainkan makhluk yang diciptakan secara langsung oleh Allah dengan kesempurnaan fisik dan akal. Setelah itu, Allah menciptakan Hawa dari salah satu tulang rusuk Nabi Adam agar beliau memiliki pasangan dan keturunan. Dari keduanya kemudian lahir seluruh umat manusia.
Siapa Yang Memberi Nama Nabi Adam?
Kita sebagai umat beragama Islam meyakini bahwa Nabi Adam merupakan manusia pertama yang Allah ciptakan. Sebagaimana manusia pada umumnya, setiap manusia pasti memiliki nama dan awal mula penamaan manusia itu sendiri biasa diberikan oleh orang tua mereka selaku manusia yang melahirkan generasi berikutnya.
Lantas, Nabi Adam selaku manusia pertama, siapakah yang memberinya nama Adam? Tentu, hal ini bisa saja dijawab secara spekulasi semata, namun dalam artikel ini, kami berusaha untuk menyajikan jawaban yang jelas secara ilmiah dan didukung dengan data-data yang telah kami peroleh.
Allah SWT di dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 31 menyebutkan:
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama semuanya.”
Dari ayat ini dijelaskan bahwa Allah SWT sendirilah yang memberi nama “Adam” serta mengajarkan berbagai nama dan pengetahuan kepadanya. Maka jelas bahwa nama Nabi Adam adalah pemberian langsung dari Allah SWT, bukan dari makhluk lain. Keberadaan ayat ini menjadi bukti dan dalil kuat akan dasar daripada penamaan Nabi Adam selaku manusia pertama.
Kisah Wali Nikah Nabi Adam dan Hawa
Kembali ke topik awal, setelah kita tahu bahwa Nabi Adam merupakan manusia yang penamaannya bukan diberikan oleh makhluk manapun melainkan diberi langsung oleh Dzat yang Maha Agung, maka mungkin banyak di antara kita bertanya-tanya, apakah Allah SWT juga yang merupakan sosok yang menjadi wali nikah atas Nabi Adam dan Hawa? Dalam tulisan ini, akan kami ulas secara ilmiah berdasarkan data yang kami peroleh.
Pertanyaan yang sering muncul dalam kajian Islam adalah: Siapa wali nikah Nabi Adam ketika beliau menikah dengan Hawa? Jawabannya terdapat dalam kitab klasik
Assab’iyyat fi Mawa‘izh al-Bariyyat karya Abu Nashr Muhammad bin Abdurrahman al-Hamadzani, sebagaimana dikutip dalam
al-Majalisus Saniyyah.
Dikisahkan bahwa setelah Allah menciptakan Hawa dari tulang rusuk kiri Nabi Adam, Allah mempertemukan keduanya di surga. Nabi Adam bertanya kepada Hawa:
“Siapakah engkau, dan untuk siapa engkau diciptakan?”
Hawa menjawab:
“Aku diciptakan oleh Allah untukmu.”
Saat Adam hendak mendekat, Hawa memintanya untuk menghampirinya terlebih dahulu. Dari sinilah muncul tradisi laki-laki mendatangi wanita untuk meminangnya.
Namun, ketika Nabi Adam ingin menyentuh Hawa, Allah berfirman:
“Wahai Adam, tahanlah dirimu! Sesungguhnya pergaulanmu dengan Hawa belum halal kecuali dengan mahar dan akad nikah yang sah.”
Kemudian Allah memerintahkan penduduk surga untuk berhias dan mempersiapkan jamuan. Para malaikat berkumpul di bawah pohon Thuba, lalu Allah menikahkan Adam dan Hawa seraya berfirman:
“Segala puji bagi-Ku, keagungan adalah pakaian-Ku, dan kesombongan adalah selendang-Ku. Saksikanlah wahai para malaikat-Ku, Aku telah menikahkan Hawa dengan Adam, makhluk ciptaan-Ku yang baru.”
Dengan demikian, Allah Subhanahu wa Ta’ala sendirilah yang menjadi wali nikah Nabi Adam dan Hawa.
Pernikahan ini merupakan pernikahan pertama dalam sejarah umat manusia, sekaligus menegaskan bahwa pernikahan adalah ikatan suci yang diridai Allah.
Makna Spiritual dari Pernikahan Adam dan Hawa
Dibalik pernikahan nabi Adam dan Hawa memiliki makna spiritual yang selayaknya diketahui oleh setiap manusia. Kisah pernikahan Nabi Adam dan Hawa mengandung pesan mendalam bahwa hubungan antara laki-laki dan perempuan harus didasari oleh akad yang sah dan restu Ilahi. Allah sendiri menegaskan bahwa setiap pernikahan adalah ibadah yang membawa keberkahan dan ketenteraman.
Selain itu, kisah ini menunjukkan bahwa pernikahan adalah fitrah manusia sejak awal penciptaan, bukan sekadar tradisi sosial. Allah mengajarkan bahwa cinta dan kebersamaan yang halal adalah pondasi peradaban manusia. Tanpa adanya pernikahan, manusia mungkin telah lama punah dan tidak dapat meneruskan tugas selaku khalifah atau pemimpin di muka bumi.
Kesimpulan
Kesimpulannya adalah wali nikah Nabi Adam yakni Allah Subhanahu wa Ta’ala. Pernikahan Adam dan Hawa adalah pernikahan pertama di alam semesta. Kisah ini menjadi dasar suci pernikahan manusia yang sah, penuh kasih, dan diridai oleh Allah.
Setelah kita mengetahui secara ilmiah bahwa Nabi Adam dan Hawa merupakan contoh pernikahan sejati yang langsung direstui dan diridai oleh Allah SWT namun mereka masih diberikan ujian yang besar oleh Allah SWT.
Lantas kita sebagai manusia yang lemah sudah sepantasnya dapat meneladani kisah perjuangan cinta mereka dalam membina pernikahan yang tidak sebatas berlandaskan hawa nafsu semata melainkan cinta di atas ketaatan dan ketakwaan kepada Allah SWT selaku sang Pencipta.
Siapakah Wali Nikah Nabi Adam? Kisah Pernikahan Pertama dalam Sejarah Manusia
Harga :
*Belum termasuk Ongkos kirim