Bahasa Penghuni Surga dan Neraka

Bahasa apa yang digunakan oleh para penghuni surga dan neraka?




Bahasa Penghuni Surga dan Neraka
✍🏻 Oleh: Ahmad Yani
(Mahasiswa Program Studi Ilmu Al-Qur'an & Tafsir)

Mungkin kita sering bertanya-tanya dibenak kita tentang beberapa pertanyaan berikut:

بِأَيِّ لُغَةٍ يَتَكَلَّمُ النَّاسُ يَوْمَ القِيَامَةِ؟ 
Bahasa apa yang digunakan orang-orang pada Hari Kebangkitan?

وَ بِأَيِّ لُغَةٍ يُخَاطِبُ اللَّهُ النَّاسَ يَوْمَئِذٍ؟
Dan dalam bahasa apa Allah berbicara kepada orang-orang pada hari itu?

بِأَيِّ لُغَةٍ يَتَكَلَّمُ أَهْلُ الجَنَّةِ وَأَهْلُ النَّارِ؟
Bahasa apa yang digunakan penghuni Surga dan penghuni Neraka?

Lantas bagaimana jawaban terkait perkara ini?
Untuk menjawab hal demikian, kita boleh merujuk kepada pendapat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berikut ini;

Beliau berkata bahwasanya:

لا يُعلم بأي لغة يتكلم الناس يوم القيامة، ولا بأي لغة يسمعون خطاب الرب جل وعلا، ولا بأي لغة يتكلم أهل الجنة وأهل النار

Tidak diketahui dalam bahasa apa orang-orang akan berbicara pada Hari Kebangkitan, atau dalam bahasa apa mereka akan mendengar perkataan Tuhan, Yang Agung dan Mulia, atau dalam bahasa apa penghuni Surga dan penghuni Neraka berbicara.

لأن الله تعالى لم يخبرنا بشيء من ذلك ولا رسوله عليه الصلاة والسلام ، ولم يصح أن الفارسية لغة الجهنميين ، ولا أن العربية لغة أهل النعيم الأبدي ، ولا نعلم نزاعا في ذلك بين الصحابة رضي الله عنهم ، بل كلهم يكفون عن ذلك لأن الكلام في مثل هذا من فضول القول
Karena Allah Yang Maha Tinggi tidak memberi tahu kepada kita apa pun tentang perkara itu, tidak pula Rasul-Nya Shalallahu'alaihi wa Sallam, dan tidak benar bahwasanya Bahasa Persia adalah bahasa penghuni jahannam (penghuni di neraka) dan tidak benar juga bahwa bahasa orang yang memperoleh kebahagiaan abadi (penghuni di surga) adalah bahasa Arab, dan juga kami tidak mengetahui perselisihan di antara para sahabat radhiyallahu'anhum terkait hal tersebut tapi semuanya mencukupi itu karena ucapan seperti ini termasuk ucapan rasa ingin tahu.

ولكن حدث في ذلك خلاف بين المتأخرين ، فقال ناس : يتخاطبون بالعربية ، وقال آخرون : إلا أهل النار فإنهم يجيبون بالفارسية ، وهى لغتهم في النار . وقال آخرون : يتخاطبون بالسريانية لأنها لغة آدم وعنها تفرعت اللغات . وقال آخرون : إلا أهل الجنة فإنهم يتكلمون بالعربية . وكل هذه الأقوال لا حجة لأربابها لا من طريق عقلٍ ولا نقل بل هي دعاوى عارية عن الأدلة والله سبحانه وتعالى أعلم وأحكم.
Akan tetapi terjadi ketidaksepakatan di antara muta'akhirin terkait hal itu. Orang-orang berkata: Mereka akan saling berbicara dalam bahasa Arab, dan yang lainnya berkata: Kecuali penghuni Neraka, mereka menjawab dalam bahasa Persia, yang merupakan bahasa mereka di Neraka. Yang lain berkata: Mereka akan saling berbincang dalam bahasa Syria karena itu adalah bahasa Adam dan dari situ bahasa-bahasa itu bercabang. Yang lain berkata: Kecuali penghuni Surga, karena mereka berbicara bahasa Arab. Semua ucapan ini bukanlah hujjah atau alasan untuk mereka yang berpendapat demikian, baik secara aql maupun naql, melainkan klaim tanpa bukti, dan Tuhan Yang Maha Tinggi lebih tahu yang terbaik dan paling bijaksana.

Semoga pendapat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah ini dapat menjadi obat rasa keingin tahuan kita terkait perkara ini.
والله أعلم بالصواب 

📖 Rujukan:
"مجموع الفتاوى" (4/299).
Majmu' Al-Fatawa Juz 4 Hlm. 299.

وبالله التوفيق وصل الله على نبينا محمد صلى الله عليه وسلم

📢 Telegram:
🎥 YouTube:
📱Group WhatsApp:
🛡 Instagram:
🌐 Website:
🌏 Facebook:
💳 Donasi Dakwah Jejak Mufassir:
BNI Syariah: 0782960572
A.N: Ahmad Yani







Informasi Pembelian
Bahasa Penghuni Surga dan Neraka
Ongkos Kirim: Rp -
Total Pembayaran: Rp -
Potongan Harga: Rp -

Bahasa Penghuni Surga dan Neraka
Bahasa Penghuni Surga dan Neraka

Harga : *Belum termasuk Ongkos kirim
Metode Pembayaran :
Pesan via whatsapp Pesan via Email

2 komentar

  1. عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِي اللهُ عَنْهُمَا، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ” أحِبُّوا الْعَرَبَ لِثَلَاثٍ: لِأَنِّي عَرَبِيٌّ، وَالْقُرْآنُ عَرَبِيٌّ، وَكَلَامُ أَهْلِ الْجَنَّةِ عَرَبِيٌّ ” [رواه الطبراني]

    Dari Ibn Abbas ra, Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda : Cintai arab karena tiga hal, karena saya adalah orang arab, karena al-Qur’an berbahasa arab, dan bahasa penduduk sorga adalah Bahasa Arab. [HR: Thabrani]
    ----------
    Bagaimana dengan hadits di atas?
    Barangkali juga penting memasukkan hadits ini sebagai sumber dan menjelaskan status hadits dimaksud
  2. لو رجعنا إلى ما قال علماء الحديث عن هذا الحديث لوجدنا أنه لم يصل إلى درجة الصحيح ولا إلى درجة الحسن، فهو ضعيف عند بعضهم وموضوع عند بعض آخر.

    Jika kita kembali kepada pendapat para ulama hadits mengenai hadits ini, kita akan benar-benar menemukan bahwasanya hadits ini tidak sampai pada derajat shahih bahkan tidak sampai pada derajat hasan, hadits tersebut bagi sebagian ulama derajatnya dha'if, dan sebagian yang lain beranggapan bahwa hadits tersebut maudhu'.

    يقول ابن الجوزي في كتاب الموضوعات: هو حديث موضوع، وقال الذهبي: أظن الحديث موضوعاً
    Ibnu Al-Jauzi rahimahullah menyebutkan dalam kitab Al-Maudhu'at bahwasanya hadits tersebut maudhu' dan Imam adz-Dzhahabi rahimahullah juga berpendapat "aku mengira bahwasanya hadits tersebut maudhu' ".

    Meski demikian tetap, sebagai umat beragama Islam, mempelajari Bahasa Arab adalah suatu kewajiban, karena Islam hadir tidak hanya untuk bangsa Arab, namun seluruh umat manusia di muka bumi ini.

    والله أعلم بالصواب
Cara bicara menunjukkan kepribadian, berkomentarlah dengan baik dan sopan.
Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.