Kondisi Mencekam di Palestina Saat Ini
Kondisi mencekam di Palestina saat ini kian menjadi. Palestina saat ini telah mengalami banyak kerugian dari segi bangunan maupun dari segi korban jiwa yang meninggal.
Kondisi Palestina Terkini
Hingga saat ini Israel terus memberikan serangan kepada jalur Gaza lewat lewat serangan udara (18/5/2021). Hal demikian mengakibatkan lebih dari 200 orang tewas dalam waktu satu pekan. Orang-orang yang tewas tersebut mayoritas merupakan warga Palestina.Sebelum matahari terbit, berpuluh-puluh serangan dari Israel memborbardir daerah yang dikontrol oleh Hamas, demikian menurut tinjauan AFP.
Penyerangan oleh Israel terhadap Jalur mengakibatkan pemadaman listrik serta merusak ratusan bangunan. Kilauan api menerangi langit ketika terjadi ledakan yang besar.
Hamas turut menembakkan kurang lebih tiga ribu roket sejak konflik Israel Palestina yang kian memburuk pada 10 Mei.
Kengerian serta ketakutan atas besarnya serangan tersebut turut disampaikan oleh Mad Abed Rabbo (39), seorang warga Gaza Barat.
Menurutnya tidak pernah ada serangan sebesar itu sebelumnya.
Kemudian warga Gaza lainnya, Mani Qazaat, mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu harus menyadari bahwa mereka adalah warga sipil bukan tentara.
Serangan Intens oleh Israel
Tentara Israel dalam pernyataannya mengatakan mereka menyerang rumah sembilan komandan Hamas berpangkat tinggi, tanpa memberikan perincian para korban. Pengeboman itu juga termasuk serangan bundar ketiga di jaringan kereta bawah tanah Hamas. Sebanyak 54 jet tempur membombardir terowongan 15 km yang sebelumnya diakui oleh militer berjalan sebagian melalui wilayah sipil.Berdasarkan kabar palestina terkini, jumlah 197 orang tewas di Gaza, termasuk setidaknya 58 anak, dan lebih dari 1.200 cedera sejak Israel melakukan serangan udara terhadap Hamas pada 10 Mei untuk menjawab serangan roket. Kemudian Israel berkata, 10 orang termasuk 1 anak tewas dan 294 terluka oleh roket yang dipecat dari Gaza.
Netanyahu dalam pidato siaran televisi pada hari Minggu (16/16/2021) mengatakan, "upaya Israel melawan organisasi teroris berlanjut dengan kekuatan penuh, dan itu akan memakan waktu untuk menyelesaikannya."
Strike Udara Israel juga mengenai rumah Yahya Sinwar, kepala pemimpin De Facto Hamas di Gaza yang juga merupakan kepala sayap politik kelompok. Tetapi tidak dikatakan apakah Yahya Sinwar tewas dalam serangan Israel pada Palestina terbaru itu.